99Asmaul Husna dan artinya dalam bahasa Indonesia: 1. Ar Rahman - الرحمن. Artinya: Allah Yang Maha Pengasih. 2. Ar Rahiim - الرحيم. Artinya: Allah Yang Maha Penyayang. Halaman OlehAdministrator Diposting pada 27 Maret 2019. Ini adalah salah satu cerita rakyat Provinsi Lampung yaitu Legenda "Buaya Perompak" yang dikisahkan secara turun temurun. Sering pula dilantunkan sebagai sebuah dongeng untuk pengantar tidur anak - anak. Dikisahkan pada suatu masa, di Provinsi Lampung terdapatlah Sungai Tulang Bawang. Berikut9 kata bahasa daerah Malang yang populer dan sering digunakan untuk berkomunikasi. 1. "Ngalam" berarti Malang kata ini sangat populer sebagai identitas di Kota Malang, untuk menyebut dirinya sebagai warga Malang biasa menggunakan "kera ngalam" yaitu arek Malang. malangtimes.com. Baca Artikel Selengkapnya. ContohDescription Text About Rain Dan Artinya TerIengkap Oleh Erfan Saputró Diposting pada 30012020 Contoh Description Text About Rainfall Dan Artinya Terlengkap Contoh Description Text About Rain Dan Artinya TerIengkap Pada artikel édisi kali ini ádmin akan membagikan sébuah contoh explanation text berhubungan dengan Pós-pos Terbaru 3 Contoh Percakapan Bahasa Inggris di Rumah Sakit Masalahpenelitian ini adalah bagaimana struktur, fungsi, penjenisan, nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pepaccur pada masyarakat Lampung Pepadun dialek O dan kelayakannya sebagai materi pembelajaran sastra di SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur, fungsi, penjenisan, nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pepaccur pada masyarakat Lampung Pepadun dialek O dan KisahWeb- Cerita bahasa Lampung tentang corona beserta artinya adalah sebuah contoh karangan kisah atau cerpen dengan menggunakan bahasa Lampung dalam kepenulisan. Corona atau COVID-19 yang terjadi mulai tahun 2019 dan awal 2020 sudah membuat dunia menjadi gempar. Di Lampung, ada ratusan kasus warga yang positif, dan ada pula yang meninggal. PengertianAnalisis Adalah. Kata analisis diadaptasi dari bahasa Inggris "analysis" yang secara etimologis berasal dari bahasa Yunani kuno "ἀνάλυσις" (dibaca Analusis).. Kata Analusis terdiri dari dua suku kata, yaitu "ana" yang artinya kembali, dan "luein" yang artinya melepas atau mengurai. Bila digabungkan maka kata tersebut memiliki arti menguraikan kembali. MVfe. Teks warahan wawaghahan artinya yaitu cerita berirama atau bisa juga diartikan sebagai sebagai suatu cerita yang pada dasarnya disampaikan secara lisan melalui mulut. Umumnya teks warahan ini berisi cerita rakyat turun-temurun tentang para tokoh-tokoh yang mempunyai peran strategis di masa lampung, mempunyai beragam karakter baik itu sebagai peran antagonis jahat dan baik protagonis. Istilah wawaghahan dikenal di Lampung Barat termasuk daerah Liwa dan sekitarnya, sering didengar oleh pembawa cerita prosa berirama, biasanya dibawakan oleh seorang nenek/kakek untuk para cucu laki-laki atau perempuan mereka dengan irama sedemikian rupa, menaik dan menurun, menimbulkan kesan perasaan tertentu serta berisi petuah/nasihat, nilai-nilai, serta norma yang bisa dipetik untuk kehidupan sehari-hari. Si pendengar cerita warahan ini akan merasa kagum, serta terhanyut oleh irama yang mengiringi cerita yang disampaikan itu. Adapun macam-macam/bentuk-bentuk warahan wawaghahan antara lain hikayat, dongeng, mitos, epos, dan legenda. Berikut ini akan dijelaskan bentuk-bentuk/ragam dari warahan beserta contohnya. Silakan dibaca sampai selesai ya agar semakin paham dengan warahan ini 1. Hikayat Hikayat adalah bentuk karya sastra lisan yang berisi kisah, cerita dan juga dongeng. Kisah Buay Selagai adalah cerita rakyat Lampung warahan/wawaghahan yang berbentuk hikayat, adapun kisah-kisah lainnya yang berbentuk hikayat, yaitu Kisah Si Raden dan si Batin, Si Luluk, Sekh Dapur, Sidang Belawan, dan Abdul Muluk Raja Hasbanan. 2. Dongeng Dongen merupakan kisah-kisah yang biasanya berisi imajinasi dari pengarang sastra dan umumnya bersifat mendidik. Kisah Danau Ranau atau sebuah nama “Ranau” merupakan salah satu bentuk dongeng dalam cerita rakyat Lampung yang sangat populer pada masa lalu dan sekarang. 3. Mitos Cerita Si Pahit Lidah adalah asalah jenis cerita rakyat Lampung yang berbentuk mitos. Mitos biasanya dihubungkan dengan cerita mengenai peristiwa gaib, kepercayaan masyarakat yang bersifat takhayul ataupun cerita mengenai kehidupan seperti ini ada dalam cerita rakyat suku Lampung, yaitu kisah Sukhai Cambai, Cerita Anak dalom, dan Raksasa Dua Bersaudara. 4. Epos Epos cerita kepahlawanan yaitu suatu alur cerita yang mengisahkan tentang kisah/riwayat kepahlawanan seseorang yang sifatnya membantu semua orang untuk terhindar dari penjajahan dan sejenisnya. Kisah gerilya Radin Intan adalah contoh cerita rakyat Lampung warahan yang berbentuk epos. Epos diyakini memiliki dasar cerita yang bersifat realita berdasarkan kenyataan yang pernah terjadi. Isinya menyangkut suatu peristiwa kepahlawanan yang benar-benar terjadi atau diyakini sebagai kebenaran yang pernah berlangsung di masa yang terkenal dalam cerita rakyat Lampung adalah cerita kepahlawanan Radin Intan I dan Radin Intan II. Kisah ini diyakini nyata dan terdapat keturunan Radin Intan yang hidup sampai saat ini. 5. Legenda Legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu kala yang berkaitan dengan peristiwa dan asal usul terjadinya suatu tempat/daerah. Di Lampung, ada banyak cerita lisan warahan berbentuk legenda seperti contohnya adalah Kisah Putri Petani yang Cerdik, Betung Sengawan, Incang-Incang Anak Kemang, Si Bungsu Tujuh Bersaudara, dan Berdirinya Keratuan Ratu Melinting dan Ratu Darah Putih. 6. Fabel Fabel adalah cerita rakyat pada masa lampau yang menceritakan tentang nama dan kehidupan hewan-hewan serta kehidupan yang prilakunya menyerupai manusia. Di provinsi Lampung, cerita rakyat berbentuk warahan yang berbentuk fabel contohnya Dongeng Puyuh dan Kerbau dan Dongeng Merak dan Gagak. Dongeng Dalam Bahasa Lampung Dialek O. Bagi masyarakat abung siwo migo, mego pak tulang bawang dan sekappung limo migo mereka menggunakan dialek o, sedangkan yang lainnya menggunakan dialek a. Di lampung, dengan mudah dapat dilihat masyarakat yang menggunakan kedua dialek Lucu Bahasa Lampung Dialek A Soal pas tematik bahasa lampung kelas 7 revisi 2018 ini from memiliki tema, sebagai dasar dalam kisah cerita dan bahasan pokok yang ada didalamnya. Itulah contoh 14 pribahasa bahasa lampung dialek o, semoga bisa bermanfaat jangan lupa untuk di share agar pribahasa lampung, pesan yang di sampaikan tetap di gunakan dalam. Ini adalah contoh dongeng dalam bahasa “Tulungagung Adventure” “Tulungagung Adventure ciri, fungsi, macam, dan contoh ringget/pisaan. Dongeng dalam bahasa lampung jumat, 08 november 2013. Kegiatan bedah buku ini merupakan rangkaian penerjemahan cerita rakyat lampung yang dilaksanakan kantor bahasa provinsi Komering, Bahasa Lampung Api, Dan Bahasa Lampung dalam dialek o adalah nyow. Berikut ini contoh teks dongeng dalam bahasa lampung Itulah contoh 14 pribahasa bahasa lampung dialek o, semoga bisa bermanfaat jangan lupa untuk di share agar pribahasa lampung, pesan yang di sampaikan tetap di gunakan Februari 2021 24 Februari 2021 kali hinji sikam munsa tugas uts mata kuliah pendidikan bahasa/budaya akan tetapi, saat semua telah diselesaikan tiada kata yang lebih pantas untuk diucapkan kecuali rasa syukur tak. Meski bahasa lampung memiliki jumlah penutur yang lumayan besar, bahasa ini merupakan bahasa minoritas di provinsi lampung sendiri. › labi labi pemarah tumbai wat labi labi ghik ghua bughung bangau teghu di pinggeh Memiliki Tema, Sebagai Dasar Dalam Kisah Cerita Dan Bahasan Pokok Yang Ada bahasa lampung dialek a. Hallo kak, itu pake dialek lampung abung dialek nyow/o. Disini juga kamu diberikan pilihan untuk menerjemahkannya dari atau ke dialek a ataupun dialek Kamus Bahasa Lampung, Kamus Bahasa Lampung Dialek A, Kamus Bahasa Lampung Dialek O, Kamus Bahasa Lampung Dialek A & O,.14 september 2021 pukul 1120 am. Sedangkan dalam dialek o adalah “nyow”. Tumbai wat labi labi ghik ghua bughung bangau teghu di pinggeh danau. Cerita fabel adalah cerita rakyat yang secara turun-temurun mengisahkan tentang kehidupan hewan-hewan di masa lalu, baik dari peran/karakternya serta berisi nilai-nilai/hikmah yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup. Adapun ciri-ciri fabel yang paling umum adalah menceritakan kisah kehidupan hewan-hewan di masa lalu. Berikut ini contoh cerita fabel dalam bahasa Lampung lengkap beserta artinya Labi-Labi Pemarah tumbai wat labi labi ghik ghua bughung bangau teghu di pinggeh danau. tiyan ngeghupako ghik sai akrab. tiyan lalang begughau ungpal ghani. butahun tahun liwat dilom keadaan damai ghik bahagia. sekali musim panas wai ghik danau keghing. mak ngedok labung. binatang binatang lamon danau kemahian, tiyan menderita nihan. bughung bughung mulai beham bughan, nyengkegh mit mengan sai mawoh nyepok wai. Labi labi ghik bangau sina wategh temen, "gham moneh beghas ninggalko danau sinji," cawa bangau sedih. Tiyan ngeghatoni labi labi teghus cawa, "kanca gham ghadu ughik pujama butahun tahun, kidang genta sikam haghus maleh, selamat tinggal ghikku, semoga selamat. penjak nihan labi labi sedih. wai matani mahili dalih cawa, "gegoh ghepa kuti dapokninggalko nyak sinji layin ghek kuti? kutikan pandai bahwa nyak pasti mati ki mak ngedok wai haghopaku usunglah nyak ji." Bangau nimbal, "hai labi labi, sikam sebenoghni mak haga ninggalko niku, kidang naku mak pandai hambogh. labi labi cawak nyak wat akal. sapok kuti tangok sai tejango ghik kangat kuti kegho anucukni keghi ghik kanan nyak ditengah tengah. king kuti dang ngepepahko nyak. bughung bangau cawa, tantu sikam haga hati hati. Terjemahan dalam Bahasa Indonesia “KURA – KURA PEMARAH“ Dahulu, seekor kura-kura dan dua ekor burung bangau tinggal di tepi sebuah danau. Mereka merupakan kawan akrab. Mereka tertawa dan mengobrol bersama-sama sepanjang hari. Bertahun-tahun berlalu dalam damai dan bahagia. Sekali musim panas sungai-sungai dan danau kekeringan. Tak ada hujan turun. Binatang-binatang ang kehausan itu sangat menderita. Burung-burung mulai beterbangan menyingkir ke tempat jauh mencari air. Kura-kura dan bangau itu juga sanagat kawatir. “ Kita juga harus meninggalkan danau ini,” kata si bangau dengan sedih. Mereka mendatangi kura-kura dan berkata, “ Kawan ! Kita telah hidup bersama bertahun-tahun. Tetapi sekarang kami harus pergi. Selamat tinggal dan semoga selamat!” Tampak si kura-kura sangat sedih. Dengan air mata meleleh ia berkata,”bagaimana kalian dapat meninggalkan aku sendirian disini? Apakah aku ini bukan kawan kalian? kaliankah tahu bahwa aku pasti akan mati tanpa air. Mohon bawalah aku serta.” Bangau itu menjawab, ”wahai kura-kura, kami sebenarnya idak ingin meninggalkan kamu. Tetapi kamu tak dapat terbang bersama kami. Si kura-kura berfikir keras. Tiba-tiba dia mendapat akal. pergi bersamamu.”“baiklah kawan,” katanya sambil tersenyum.”aku tak dapat terbang seperti kalian tetapi aku masih dapat pergi bersamamu.” Burung bangau itu terheran-heran.”bagaimana mungkin?”mereka bertanya.“sederhana saja,”jawab kura-kura.”pertama-tama carikan aku tongkat panjang yang kuat. Lalu kalian berdua memegang masing-masing ujung tongkat itu dengan paruh kalian. Aku akan berpegangan dengan mulutku dan bergantungan di tengah-tengahnya kemudian kita semua dapat terbang menuju tempat di mana banyak terdapat air.” Burung-burung bangau itu berkata,”Wah akal yang luar biasa ! kami akan mencari tongkat yang kuat segera. “ Sebelum meninggalkan tempat itu si kura-kura berpesan, “ Kawan bangau, hati-hati ya, jangan menjatuhkanku.” Burung bangau itu menggeleng-gelengkankepalanya dan berkata, “ ya tentu saja kami akan hati-hati. Tetapi kamu harus berjanji juga. Jangan membuka mulutmu semetara kami terbang. Kalau tidak kamu pasti jatuh dan lehermu akan patah.” Kura-kura berjanji,” Aku tidaklah sebodoh itu. Aku tak akan berkata sepatah katapun.” Burung bangau itu memegang kedua ujung tongkat dengan paruhnya, dan si kura-kura bergantungan di tengah. Sambil mengepakkan sayapnya, burung banagau itu mulai terbang. Semakin tinggi mereka terbang di langit biru. Mereka terbang melintasi tanah, pegunungan dan kebun yang baru. Akhirnya mereka terbang di atas hutan yang banyak binatangnya. Segera berkerumun binatang-binatang di jalan. Mereka memandang ke atas melihat pemandangan yang aneh. “Apa itu ?”, kata monyet tua,”Aku tak pernah melihat pemandangan yang sangat lucu ini selama hidupku !” Anak-anak hewan yang masih kecil tertawa keras-keras dan bertepuk tangan. “Eeee…lihatlah bangau yang membawa seekor kura-kura. Ha,ha,ha…” Si kura-kura sangat marah dan heran, “ Mengapa kelompok orang itu menertawakanku?” ia keheranan. Semakin lama semakin banyak hewan yang keheranan dan mengolok-olok kura-kura dan kedua bangau itu. Dasar si kura-kura yang tak dapat menahan emosi. Ia mudah marah dan tak dapat menahan kemerahannya lagi mendengar olok-olok hewan di bawahnya. “Aku akan balas caci- maki mereka!” gumam si kura-kura. Ia melupakan janjinya pada sang bangau. Ia membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu dan hup! Peganganya lepas jatuh ketanah dengan keras. Kura-kura bodoh dan malang itu tentu saja terjatuh kebawah dengan meluncur deras. Tubuhnya menghantam batu keras dan tewaslah seketika itu juga. “Ah, kura-kura ….”bisik bangau dengan menyesal. Silakan baca juga Contoh Fabel Bahasa Lampung Kisah Liman Sai Punggah dan Landak Sai Punggah. Kami memiliki cukup banyak cerita rakyat Lampung yang sering diceritakan di Masyarakat. Dari berbagai cerita rakyat Indonesia dari Lampung, kami paling suka kisah Aminah yang cerdik. Saya yakin banyak dari adik-adik yang suka cerita rakyat dari Lampung ini. Cerita rakyat nusantara ini mengisahkan seorang gadis yang cerdik yang bisa mengatasi masalah disaat kesulitan. Selain Legenda Buaya Perompak dan Aminah yang cerdik tersebut kami juga akan menceritakan sebuah fabel yang memiliki pesan moral yang baik. Selamat membaca. Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik Aminah sedang mencuci di sungai. Kali ini ia sendirian, tidak bersama teman-temannya. Aminah adalah gadis yang cantik dan pintar. La tinggal bersama ayah dan ibunya di sebuah desa di dekat Sungai Tulang Bawang, Lampung. Saat mencuci, Aminah tak sadar bahwa ada sepasang mata dalam sungai yang sedang mengawasinya. Ya, itu adalah mata Buaya Perompak, buaya Penunggu Sungai Tulang Bawang. Keganasan Buaya Perompak sudah terkenal. Banyak manusia yang hilang begitu saja saat mencuci di sungai itu. Namun Aminah tidak takut, ia tetap mencuci sambil bersenandung kecil. Tiba-tiba, byuurrrrrrr… muncullah Buaya Perompak dari dalam sungai. Aminah sangat terkejut. Ia tak mengira bahwa Buaya Perompak berwajah begitu mengerikan. Badannya sungguh besar, giginya runcing dan tajam. Aminah pingsan seketika. Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik dari Lampung “Di mana aku? Ibu… Ibu..” panggil Aminah lemah. Aminah berusaha bangkit dari tidurnya. Tiba-tiba terdengar suara “Ah… rupanya kau sudah sadar.” Aminah menoleh. Ternyata Buaya Perompak yang mengajaknya bicara. Meski ketakutan, Aminah berusaha tenang. Aminah yakin, jika ia tak melawan, buaya itu pasti tak akan membunuhnya. “Kau sekarang berada di gua kediamanku. Gua ini Ietaknya jauh di dasar sungai. Tak ada seorang pun yang bisa menolongmu,” kata Buaya Perompak. “Apa yang kau inginkan dariku? Mengapa kau tak membunuh dan memakanku saja?” tanya Aminah. “Ha… ha… ha… kau terlalu cantik untuk kumakan. Aku ingin menjadikanmu istri. Kau bersedia, bukan? Lihat perhiasan emas berlian di ujung sana. Aku akan memberikan semuanya padamu jika kau bersedia,” jawab Buaya Perompak. Aminah heran, dari mana asal semua perhiasan itu? Ia lalu berpikir keras. “Jika aku menolak, pasti aku akan dibunuhnya. Lebih baik kuterima saja Iamarannya, sambil mencari akal bagaimana keluar dari gua ini.” Aminah lalu menyetujui permintaan buaya itu. Mereka pun menikah dan menjadi suami-istri. Buaya itu benar-benar memanjakan Aminah. Ia memberi banyak perhiasan yang indah-indah pada istrinya. Ia juga menyediakan aneka makanan yang lezat. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Aminah merasa bosan. Ia merasa sudah saatnya keluar dari gua itu dan kembali pada orang tuanya. Pelan- pelan, Aminah berusaha mengorek keterangan dari Buaya Perompak. “Dari mana kau mendapatkan semua perhiasan ini, Suamiku?” tanya Aminah suatu hari. Sambil bertanya, ia berpura-pura mengagumi sebuah kalung mutiara yang cantik. “Itu adalah hasil dari merampok orang-orang kaya. Sebenarnya aku adalah seekor buaya jadi-jadian. Namaku Somad, aku dulu adalah seorang perompak yang termahsyur. Namun kemudian aku dikutuk karena perbuatan jahatku. Jadilah wujudku seperti sekarang,” jawab Buaya Perompak panjang lebar. Aminah mengangguk-angguk tanda mengerti. “Pantas saja kau bicara seperti manusia. Lalu dari mana kau mendapatkan semua makanan ini? Tiap hari kau memberiku makanan yang lezat.” tanya Aminah lagi. “Itu mudah saja. Setiap bulan purnama, aku akan berubah wujud kembali menjadi manusia. Pada saat itu aku akan menjual sedikit perhiasan-perhiasan untuk ditukarkan dengan bahan makanan,” jelasnya. “Oh begitu.” jawab Aminah sambil mengangguk-angguk. “Apa orang-orang tidak curiga jika secara tiba-tiba kau keluar dari sungai ini?” tanya Aminah memancing. Buaya Perompak tak sadar kalau Aminah sedang berusaha mengorek keterangan darinya. “Ha… ha… tentu saja aku tak sebodoh itu. Aku telah membangun terowongan di balik gua ini. Terowongan itu langsung terhubung dengan desa yang kutuju,” kata buaya itu. Aminah mengingat semua perkataan suaminya dengan baik. Sekarang ia tahu cara untuk melarikan diri. Ia akan menunggu sampai buaya itu lengah, lalu ia akan Ian melalui terowongan itu. Saat yang ditunggu pun tiba. Suatu siang, Buaya Perompak tidur dengan pulasnya. Ia bahkan lupa menutup gua, sehingga Aminah dapat keluar dengan mudah. Aminah berjingkat- jingkat keluar menuju ke balik gua itu. “Ah, ternyata ini terowongannya,” kata Aminah dalam hati. Ia lalu menoleh ke belakang, memastikan bahwa Buaya Perompak tidak mengikutinya. Setelah memastikan semuanya aman, Aminah lalu masuk ke terowongan itu dan berjalan dengan cepat. Sesekali ia tersandung batu, karena keadaaan dalam terowongan itu gelap gulita. Kemudian, Aminah melihat seberkas cahaya. “Syukurlah, sebentar lagi aku akan sampai,” kata Aminah sambil mempercepat langkahnya. Aminah sampai juga di ujung terowongan itu. Buaya Perompak benar, ternyata ujung terowongan ini adalah sebuah desa di tepi Sungai Tulang Bawang. Aminah amat senang, akhirnya ia bebas. Ia menyusuri desa itu dan bertanya jalan tercepat menuju desa tempat tinggalnya. Setelah mendapatkan petunjuk dari beberapa orang, Aminah pun bergegas pulang ke desanya, ke rumah orangtuanya. Ayah dan ibunya menyambutnya dengan gembira. Mereka tak menyangka kalau Aminah masih hidup. “Kami kira kau sudah mati dimakan Buaya Perompak, Nak,” kata ibunya sambil memeluk Aminah erat-erat. Aminah tersenyum dan menceritakan pengalamannya. Berkat kecerdikannya, Aminah lolos dari sekapan Buaya Perompak. Berkat kecerdikannya pula, semua penduduk desa mengetahui rahasia Buaya Perompak. Sejak saat itu, penduduk desa menjadi lebih berhati-hati bila mencuci di Sungai Tulang Bawang. Pesan moral dari Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik untukmu adalah jangan mudah panik saat menghadapi masalah. Gunakan akal dan pikiranmu, pasti ada jalan keluarnya. Cerita Rakyat Lampung Kumbang Macan dan Seekor Tawon Seekor tawon keluar dari sarangnya untuk mencari sebuah kebun penuh dengan bunga, sang tawon bersarang di hutan dan ketika para tawon mencari makanan mereka harus melewati hutan dan mencari kebun yang penuh dengan bunga, sang tawon terbang menyusuri hutan dan ditengah perjalanan sang tawon melihat seekor kumbang macan sedang diam di atas sebuah dahan kering, sang tawon menghampiri kumbang macan itu dan bertanya kepadanya “selamat siang tuan kumbang macan yang gagah perkasa maaf aku mengganggu mu, aku tawon yang bersarang di hutan ini dan aku dalam perjalanan untuk menari sebuah kebun yang dipenuhi oleh bunga untuk kami ambil sarinya, apa kau pernah melihat kebun itu?” sang kumbang macan menjawab “tuan tawon tidak usah memujiku seperti itu, selama aku terbang aku sama sekali tidak pernah melihat bunga di luar hutan ini tapi aku pernah mendengar kabar dari beberapa ekor lebah madu pekerja bahwa diluar hutan ke arah utara ada sebuah tempat yang dipenuhi oleh berbagai macam bunga, namun jarak dari hutan ini sangatlah jauh, kau harus melewati berbagai macam rintangan yang sangat sulit. Jika kau ingin pergi kesana aku juga akan pergi kesana karena disana kudengar dari para lebah para kumbang macan berkumpul disana.” jelas sang kumbang. Sang tawon setuju untuk pergi bersama dan berkata kepada sang kumbang “ya aku sangat ingin pergi kesana bersamamu, meskipun rintangan menghadang jika kita bekerjasama layaknya teman baik mungkin kita bisa mengatasinya.” setelah mereka berbincang kini mereka pergi ke arah utara menuju tempat itu, awalnya perjalanan mereka biasa saja tidak ada satupun dari mereka menghadapi bahaya. Namun ketika sang kumbang macan beristirahat di sebuah dahan karena lelah tiba-tiba seekor bunglon datang menghampiri ketika sang bunglon akan memakan sang kumbang sang tawon langsung menyengatnya beberapa kali hingga sang kumbang selamat dari ancaman. Setelah kejadian itu mereka melanjutkan perjalanan dan ditengah perjalanan sang tawon lengah, dia terjerat di sebuah sarang laba-laba, sang tawon berontak melepaskan dirinya dari jaring laba laba yang lengket ketika itu seekor laba-laba mendekatinya, sang kumbang yang melihat hal itu langsung menubruknya dengan kedua tanduknya sambil terbang, sarang laba-laba itu rusak dan sang tawon selamat meskipun sang kumbang terjerat oleh jaring-jaring yang putus namun dia berhasil melepaskan diri dari jaring-jaring itu. Kini mereka melanjutkan kembali perjalanannya hingga mereka sampai pada tempat yang diceritakan oleh para lebah, mereka terkejut ketika sampai disana ternyata tempat itu melebihi apa yang mereka pikirkan tempat itu sangat dipenuhi bunga, dan tempat itu dipenuhi juga oleh para kumbang macan. Selama perjalanan mereka saling membantu dalam menghadapi rintangan hingga akhirnya mereka mampu mencapai tujuan dengan selamat. Pesan moral dari Cerita Rakyat Lampung Kumbang Macan dan Seekor Tawon adalah bekerjasama dan saling bantu membantu akan membuat pekerjaan sulit menjadi lebih mudah. Tabik puun... Sobat sekalian dimana saja berada, ketemu lagi kita dalam coretan-coretan tulisan kami. Kali ini kami akan membagikan kisah cerita yang sudah tidak asing lagi kehidupan Indonesia. Cerita ini berbentuk fabel yaitu sebuah cerita yang berisikan kehidupan hewan-hewan yang seolah dapat berbicara. Kisah yang akan dibagikan adalah kisah Gajah yang sombong yang sengaja kami gubah dalam bahasa Lampung dialek Talang Padang Tanggamus. Kalau dihitung-hitung, namanya baru belajar mungkin lebih banyak salahnya daripada benarnya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, khususnya pelajar yang akan memperdalam bahasa Lampung, Aamiin..KISAH LIMAN SAI PUNGAH Kisah Sapa hulun lampung sai mak pandai jama Liman? Iya, liman sai dilom bahasa indonesia-ni gajah jadi simbol provinsi Lampung. Alkisah di jaman tumbai dilom khimba, uwat binatang-binatang sai hukhik angkon budamai jejama. Kemuakhian sina khadu beni tekhjadi. Kidang ketenganan tiyan sina teganggu ulih khatongni liman di tengah khimba sina. “Minggekh-minggekh pai kuti kenyin, liman sakti haga teliyu”, cawa liman mekik-mekik sekhaya nyipakko binatang api gawoh sai tihalu didepanni. Mak jawoh anjak sina, uwat lelabi, kelicci, kecot, manuk, khik napuh sai lagi nganik jukuk. Tiyan kemena bela memalihan disipak moneh jama liman. “aduiiii.... binatang api sina wuiii??? Mati balak badanni! Masyaallah pungah nihan mak pandai supan santun”, cawa kecot jama napuh. Lelabi nimbal “sepandaiku iya liman, iya ampai khatong di khimba sinji”. “payu kejadian sinji kham tiaduko gawoh jama baginda khaja!” cawa manuk. Tiyan lapah jejama mit jenganni khaja. “wih lawi... wih ulih api badan kuti? Bahaban kodo? Api hal ni?”, cawa lemawung, baginda khaja binatang khimba. “dang beni ga cecok disan, geluk ubati pai badanmu dilom!” timbal lemawung. Mak beni sekhadu sihat badanni, napuh nyekhitako kejadian jama lemawong. Haga luwah mata lemawung nahan makhahni di hati sekhadu ngedengis cekhita sina. “api maksudni liman? Beno nyak tenggalan sai nungga’i iya!”, timbal lemawung geluk malih anjak istana mit di khimba. “Hati-hati baginda khaja!”, timbal kelicci. Kesaktian lumpatan baginda khaja lemawung sangun mak salah-salah. Dilom sekian detik, iya khadu dacok putungga jama liman di khimba. “Hai liman! Mati jahat lelakunmu sina mak pandai supan santun! Sebangikni gawoh niku ngesesanik behaban binatang sai bakhih, niku musti tanggung jawab!” cawa hatang baginda khaja jama liman. Mak tisangka, luwah timbalni liman sekhaya butulak pinggang suw nyemit, “Oi baginda khaja, api pai ukhusanmu sina? nyak bibas disungi sinji, apikah uwat sai salahni?” “tengis betik-betik liman! anjak lelakunmu sina khadu pak wakhgaku makheng mak beuyunan! Mestini ki niku haga netop pujajama dija, niku mesti ngejaga betikni laku khik tunduk jama atokhan sai uwat dija” cawa lemawung ngenasihati. “Niku mak usah palai-palai nawai nyak, bakas tuha! Ki niku sangun hibat, jemoh kutunggu di penggekh wai kham tentuko sapa sai paling kuasa jak kham khua ji!” cawa liman pungah. “nah payu ki sangun haga khena”, timbal lemawung agak makhah. Baginda khaja geluk-geluk mulang. Togok di istana, baginda khaja sina langsung ngumpulko saunyinni binatang guwai mufakat jejama. Lemawung mekhatiko usul-usalan sai tikeni jama wakhgani. “Pusikam dang maju ngelawan liman, sikindua gawoh sai nyemuka, sikindua dacok ngelawan liman”, usul khuyan jama khaja. “khepa da pekhwatin, sepakat kodo jama usul khuyan?” timbal khaja “yaa patut.....” timbal binatang seunyinni. Jemoh pagini, saunyinni binatang di khimba kuppul di tanoh lapang khedik wai. Tiyan haga nyaksiko khuyan ngelawan liman. “Oi liman, tantanganmu kupenuhi. Niku ganta hadapi pai khuyan sinji. Iya khadu siap jama niku. Ki niku menang niku dapok sehaga-haga dilom khimba sinji”, cawa lemawong. “Oi bakas tuha, apikah niku khabai jama nyak ji? Payu kidah ki niku sangun haga goh ji, nyak khadu siap jak jeno, hahaha....” timbal liman cecakak pungah. Kain suluh khadu tianggat jama lemawong, tanda tanding dimulai. Liman langsung gawoh ngeayunko cukutni, nyipakko khuyah sai lebih lunik jak liman. Khuyan khadu busiap mekakh-mekhakhko bulu ni. Petikani cukut liman ngekhedik badan khuyan, bulu sina bekhubah jadi tajom nyanik cukut liman katan. “Aduiiiiiiii... cukutku sakik luwah khah... aduuiiiii... ampunnnnnn... “, cawa liman tekosokh mit tanoh. “Khadu khuyan, nyak ngaku kalah... cabukko pai khuwi-khuwi jak cukutku ji” cawa liman nyedih jama khuyan. “Payu kidah liman, nyak lepasko niku kidang uwat sakhatni! Niku musti ngekhubah lelakunmu khik ngejaga supan santun dilom khimba ji!”, timbal khuyan. “Payu wih kulaksanako. Nyak kilu mahap jama kuti, pekhwatin saunyinni....” timbal liman kesakik’an. Lemawung ngeni mahap jama liman, ditutuk saunyinni binatang sai uwat di khimba sina. Ujungni, khimba sina jadi hukhik angkon bujejama luwot goh memula.

cerita dalam bahasa lampung beserta artinya