Batubata adalah mineral organik yang berasal dari sisa-sisa fosil tumbuhan purba yang mengeras di dalam bumi sehingga menjadi batu bara kaya energi. Sementara itu minyak bumi diyakini berasal dari akumulasi sisa-sisa mahluk hidup yang terjebak dalam sebuah struktur cebakan di dasar batuan kerak bumi. Batubara dan minyak bumi disebut sebagai hasil tambang organik karena keduanya terbentuk dari sisa-sisa pelapukan makhluk hidup. Perbedaan keduanya adalah minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa fosil hewan. Semua potensi alam, baik berupa benda mati maupun makhluk hidup, yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan TeoriAnorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi. 2. Produksibatu bara Indonesia pernah mencapai 1 juta ton pada tahun 1941. Sesudah kemerdekaan produksinya sangant menurun, karena penggunaan batu bara sebagai bahan bakar diganti dengan minyak bumi. Pada tahun 1981 produksi batu bara tercatat sebanyak 350.000 ton. Sekarang pemerintah berusaha meningkatkan pemakaian batu bara sebagai bahan bakar Energinuklir adalah energi potensial yang terdapat pada partikel di dalam nukleus atom. Sumber energi adalah sumber daya yang dapat diolah oleh manusia sehingga dapat digunakan bagi. 2 Lihat jawaban Thx Muhammadfikrano Muhammadfikrano Batu bara geothermal minyak bumi dan uranium. Energi memegang peran penting bagi kehidupan manusia Gasyang terdapat bersama-sama minyak bumi di sebut "associated gas" sedangkan yang terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut "non-associated gas". Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan PANASBUMI DI INDONESIA. Energi panas bumi merupakan salah satu bentuk energi primer yang ada di alam. Energi primer lain yang terdapat di alam antara lain: minyak bumi, panas bumi, gas bumi, batu bara, dan air. Dibandingkan dengan energi primer fosil, cadangan energi panas bumi di Indonesia relatif lebih besar. hN7huTa. March 22, 2021 Post a Comment Minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi kita merupakan sumber daya alam yang terbentuk melalui siklus .... A. air B. oksigen C. karbon D. nitrogen E. fosforPembahasanMinyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi kita merupakan sumber daya alam yang terbentuk melalui siklus C-Semoga BermanfaatJangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK! 😁 Sumber Daya Alam SDA terdiri atas SDA yang dapat diperbaharui Renewable dan SDA yang tidak dapat diperbaharui Unrenewable. Bahan Tambang diantaranya Batu Bara dan Minyak Bumi termasuk sebagian yang tergolong dalam Unrenewable karena ketersediaannya di muka bumi yang sangat terbatas dan Proses pembentukannya memerlukan waktu sangat lama bahkan mencapai ribuan tahun. Jika eksplorasi dan Eksploitasi terus dilakukan dalam skala besar tanpa memperhatikan prinsip efisiensi dan kelangsungan hidup ke depan bisakah punah ?, Akankah kelak Bahan Tambang ini hanya cukup menghiasi cerita-cerita sejarah ? Batu Bara Batubara merupakan batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas yang berlangsung sangat lama. Proses pembentukan coalification memerlukan jutaan tahun, mulai dari awal pembentukan yang menghasilkan gambut, lignit, subbituminus, bituminous, dan akhirnya terbentuk antrasit. Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan, pada umumnya endapan batubara tersebut tergolong usia muda, yang dapat dikelompokkan sebagai batubara berumur Tersier Bawah dan Tersier Atas. Potensi batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batubara walaupun dalam jumlah kecil, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi. Tahapan Penambangan Batu Bara Potensi Tambang Batu Bara memiliki kriteria/ batas dasar tertentu untuk dieksplorasi berkaitan dengan usia dan teknik eksploitasinya. Hal tersebut sangat penting diperhatikan demi efektifitas pemakaian, kualitas hasil yang diharapkan, maupun Kelangsungan ketersediaan untuk masa-masa mendatang. Langkah-langkah Baku sebelum melakukan Tindakan Penambangan 1. Survei Tinjau Untuk mengetahui apa daerah ini mengandung batubara Peta dasar Skala sekurang – kurangnya 1 Informasi yang harus di dapatkan – Kondisi Geografi – Tata guna Lahan – Kesampaian daerah 2. Prospeksi Mengetahui sebaran Endapan batubara Informasi yang harus di dapatkan – Pemetaaan Geologi 1 – Penampang stratigrafi – Buat parit, Sumuran, Pemboran uji – Percontohan, Analysis – Eksplorasi Geofisika kalo di perlukan 3. Eksplorasi Pendahuluan Membuat Gambaran Awal 3 Dimensi Informasi yang harus didapatkan – Ketebalan lapisan – Kuantitas – Bentuk – Struktur – Sebaran – Kualitas – Korelasi – Pemetaan Geologi 1 4. Eksplorasi Rincian Kuantitas dan Kualitas serta model 3 dimensi Rinci Informasi yang harus didapatkan – Pemetaan Geologi 1 2000 – Logging – Pengkajian Geohidrologi – buat rencana Penambangan Minyak Bumi Cruide Oil Minyak bumi bahasa Inggris petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak, dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll. Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon. Empat alkana teringan- CH4 metana, C2H6 etana, C3H8 propana, dan C4H10 butana – semuanya adalah gas yang mendidih pada °C, °C, -42 °C, dan °C, berturut-turut dan + F. Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering dry clean, dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10 Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat termasuk Vaseline berada di antara C16 sampai ke C20. Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari “lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal. Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius * minyak eter 40 – 70 °C digunakan sebagai pelarut * minyak ringan 60 – 100 °C bahan bakar mobil * minyak berat 100 – 150 °C bahan bakar mobil * minyak tanah ringan 120 – 150 °C pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga * kerosene 150 – 300 °C bahan bakar mesin jet * minyak gas 250 – 350 °C minyak diesel/pemanas * minyak pelumas > 300 °C minyak mesin * sisanya tar, aspal, bahan bakar residu Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah. Minyak bumi terbentuk dari organisme, tumbuhan, dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan kemudian tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Proses ini berulang secara terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup lapisan berikutnya. Dan ini berlangsung selama jutaan tahun. Selama jutaan tahun itu pula dimungkinkan lautan tersebut menyusut dan berpindah tempat karena adanya gerakan dari lempeng-lempeng bumi. Endapan yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen. Sehingga tidak dimungkinkan material organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara sempurnya. Tetapi ada bakteri anaerob tidak menggunakan oksigen dalam hidupnya yang mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi molekul, selama jutaan tahun menjadi material yang kaya akan hidrogen dan karbon. Seiring dengan terdekomposisinya material ini, muncul tekanan yang disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya, sehingga temperatur dan tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan mengubah sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi. Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang disebut dengan reservoir minyak. Batuan yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih dari 600 juta tahun. Sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Bisa kita bayangkan berapa lama waktu pembentukan minyak bumi tersebut Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah Batuan Sumber Source Rock Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon C yang didapat dari cangkang – cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon. Tekanan dan Temperatur Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon. Migrasi Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut. Reservoar Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi. Perangkap Trap Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi. Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya. Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda – metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat – sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering. Metoda tersebut adalah 1. Eksplorasi seismik Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi. 2. Data resistiviti Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki. 3. Data porositas 4. Data berat jenis Mahasiswa/Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung28 Desember 2021 0946Hai Felis, Kakak coba bantu jawab yah. Jawaban yang benar dari soal di atas adalah C, yaitu fosfor. Batu bara dan minyak bumi terbentuk dari material organik. Batu bara berasal dari tumbuhan dan minyak bumi dari jasad renik. Proses pembentukan batu bara dan minyak bumi butuh waktu yang sangat lama hingga jutaan tahun. Hal ini menyebabkan minyak bumi dan batu bara tergolong sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Siklus fosfor adalah siklus biogeokimia yang menggambarkan transformasi dan translokasi fosfor dalam tanah, air, serta bahan organik hidup dan mati. Penambahan fosfor ke tanah terjadi karena penambahan pupuk anorganik dan organik pupuk kandang dan degradasi serta dekomposisi bahan organik tumbuhan dan hewan. Proses pembentukan batu bara dan minyak bumi berasal dari siklus fosfor. Siklus fosfor meliputi 4 tahapan yaitu pelapukan, asimilasi, dekomposisi, dan sedimentasi. Dengan 4 Tahapan inilah yang membentuk batu bara dan minyak bumi. Semoga menjawab pertanyaannya. Secara geografis Indonesia berada di titik pertemuan antara Benua Australia, Samudera Pasifik dan lempek tektonik Asia Tengara. Letak geografis tersebut menyebabkan hampir seluruh penemuan minyak bumi di Indonesia terjadi berkat endapan tersier lapisan ketiga atau pada dasar satuan batuan maupun lahar gunung berapi tersier. Mengutip Indonesian Petroleum Association, negara dengan 34 provinsi ini mempunyai sekitar 60 cekungan endapan dimana ke-36 cekungan di wilayah bagian barat, 14 di antaranya penghasil minyak bumi sekaligus gas alam. Ladang-ladang minyak dan gas di wilayah ini telah "tua renta" mature field, karena telah dieksploitasi sejak lama. Sementara di wilayah timur, terdapat 39 cekungan kaya hidrokarbon yang potensial untuk dieksplorasi melalui produksi tahap kedua pre-tertiary dan tahap lanjut tertiary. Apabila dirunut, sekitar 75% dari eksplorasi dan produksi migas dilakukan di bagian barat wilayah Indonesia. Adapun keempat wilayah penghasil minyak bumi itu adalah Sumatera, Laut Jawa, Kalimantan Timur dan Kepulauan Natuna. Di sisi lain keempat wilayah utama penghasil gas alam terdiri atas Kalimantan Timur, Arun di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kepulauan Natuna. Dikutip Encyclopedia Britannica, minyak bumi bukanlah olahan baru dalam dunia pertambangan. Namun sudah ditemukan pertama kali sekitar tahun sebelum masehi oleh bangsa Asyiria, Babilonia Kuno, dan Sumeria. Di zaman itu, minyak bumi merembes ke daratan sehingga masyarakat pun berbondong-bondong mengambilnya. Seiring zaman, bangsa Arab dan Persia berhasil menemukan teknik distilasi minyak bumi untuk memisahkan sumber daya alam SDA tersebut sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Beberapa abad kemudian dilakuakan sebuah ekspedisi pencarian sumber minyak bumi di beberapa daerah, seperti Meksiko, Bolivia, Peru, dan Kuba. Bila meneliti jejak pertambangan migas di Indonesia, masyarakat Sumatera sudah memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan bakar dalam pertempuran laut pada abad ke-8. Pemanfaatan minyak bumi juga digunakan oleh armada laut Aceh dalam pertempuran melawan bangsa Portugis pada abad ke-16. Potensi migas di Indonesia bisa digolongkan dalam beberapa bagian besar. Mengutip buku Pasti Bisa Geografi untuk SMA/MA Kelas XI yang diterbitkan oleh Ganesha Operation, ada sejumlah potensi alam di Indonesia seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam yang terbagi di sejumlah wilayah provinsi. Berikut pembagiannya 1. Minyak Bumi Berikut daerah-daerah di Indonesia yang menjadi penghasil minyak bumi a. Pulau Sumatera yakni di Lhokseumawe dan Peureulak Aceh, Tanjung Pura Sumatera Utara, Sungai Pakning dan Dumai Riau, serta Plaju, Sungai Gerong, dan Muara Enim Sumatera Selatan. b. Pulau Jawa yakni di Wonokromo, delta Sungai Brantas Jawa Timur, serta Majalengka dan Jatibarang Jawa Barat. c. Pulau Kalimantan dapat ditemukan di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu Kalimantan Timur serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau Kalimantan Selatan. d. Maluku dapat ditemukan di Pulau Seram. e. Papua, dapat ditemukan di Klamono, Sorong, dan Babo. 2. Batu Bara Daerah penghasil batu bara di Indonesia di antaranya Bukit Asam yang berpusat di Tanjung Enim di Sumatera Selatan, Kota Baru yang berpusat di Pulau Laut Kalimantan Selatan. Dalam keseharian batu bara kerap digunakan sebagai sumber keperluan indsutri seperti pembangkit listrik tenaga uap, pembakaran semen, batu gamping, dan genting. 3. Gas Alam Setelah minyak bumi dan batu bara ada juga gas alam yang energinya tidak bisa diperbaharui. Adapun di Indonesia lokasinya tersebar di di Arun Aceh, Bontang Kalimantan, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan Merunut pada persebaran materi migas di Indonesia ada sejumlah penyebab mengapa wilayah itu memiliki potensi gas yang luar biasa. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM memberikan catatan mengenai teori-teori yang menyebabkan energi tak terbarui itu bisa muncul dan akhirnya dapat digunakan. 1. Teori Biogenetik atau Organik Teori ini menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka jasad organik seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpur. Lalu endapan tersebut menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi ini dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar lautan selama jutaan tahun. Kemudian, akibat pengaruh waktu, temperatur dan tekanan lapisan batuan di atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak atau pun gas. 2. Teori Anorganik Tak serupa dengan teori pertama, teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktvitas bakteri. Sejumlah unsur seperti oksigen, belerang, dan nitrogen yang berasal dari zat terkubur akibat aktivitas bakteri berubah menjadi minyak yang berisi hidrokarbon. 3. Teori Duplex Teori ini merupakan lazim digunakan karena berisi gabungan sejumlah teori seperti Biogenetik dengan Anorganik. Migas terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun tumbuhan. Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk Source Rock. Bahan bakar fosil adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon serta materi alami seperti minyak, batu bara dan gas yang terkubur dalam perut bumi dengan tujuan untuk digunakan menghasilkan energi. Sedangkan istilah fosil sendiri adalah sisa-sisa tanaman atau binatang yang hidup pada zaman dulu. Contohnya adalah sisa daun-daunan atau bangkai binatang berukuran kecil yang hidup jutaan tahun lalu yang kita bisa lihat pada karang dan batu-batuan saat ini. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam juga berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang hidup jutaan tahun lalu yang mati dan tertimbun di dasar samudra dan sungai dalam satu lapisan yang disebut sedimen. Sedangkan sedimen sendiri merupakan material seperti batu-batuan didalam tanah atau pasir yang terkubur oleh air dan tenggelam ke dasar. Dengan berlalunya waktu timbullah banyak lapisan sedimen dan banyak tekanan serta panas tercipta. Dalam lingkungan yang dinamis dan intens ini fosil terurai lalu membentuk kelompok yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang terpisah yang jutaan tahun kemudian menjadi minyak bumi atau gas alam. Batu bara pun juga melalui proses yang sama seperti minyak bumi dan gas alam hanya saja materi pembentuknya dari sisa-sisa pepohonan dan tanaman yang hidup jutaan lalu namun terkubur dalam rawa-rawa. Adanya tekanan dan panas pada lapisan yang menampung fosil tadi menyebabkan reaksi kimia, oksigennya terdorong keluar, sementara sisa karbonnya yang banyak ditinggalkan dan itulah yang disebut dengan batu bara. Jadi, gas alam, minyak bumi dan batu bara disebut bahan bakar fosil karena berasal dari sisa binatang dan tumbuhan laut kecil atau organisme organisme yang telah punah berjuta-juta tahun yang lalu.

minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi